makna lambang ipsi
MAKNA LAMBANG IPSI
Warna Dasar putih :
;. Suci dalam amal perbuatan
Warna Merah :
;. Berani dalam kebenaran
Warna Hijau :
;. Ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu menuju ke kemantapan jiwa, karena selalu beriman dan bertauhid kepada Tuhan Yang Maha Esa secara hikmat dan syahdu
Warna Kuning :
;. Berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan batin dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa
Bentuk Perisai Segi Lima :
;. berarti bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila, serta bertujuanmembentuk manusia Pancasila sejati
Sayap Garuda berwarna Kuning berototkan merah :
;. Berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika, Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar + 8 lembar berarti tanggal berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari 17+1 berarti IPSI dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan berssatu membangun negara
Untaian lima lingkaran :
;, Melambangkan bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan peri kemanusiaan antara pelbagai aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan dan kegotong royongan
Ikatan pita berwarna merah Putih :
;, Bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari pelbagai aliran Pencak Silat, yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia
Gambar tangan putih di dalam Dasar hijau :
;, Menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang ketahanan nasional melalui pembinaan mental/fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap
NUR RAHMAN CAH IKS
SEJARAH IKSPI KERA SAKTI
SEJARAH IKSPI
IKS PI (Ikatan Keluarga Silat "Putra Indonesia) tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan "Kera Sakti" dibelakangnya. Hal ini adalah karena masyarakat maupun murid-murid perguruan ini lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS PI Kera Sakti.
Bapak Totong Kiemdarto lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun. Sebagai pendiri sekaligus guru besarnya, ia mengajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa pancasila.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal di lingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulaimengembangkan ajaran perguruan di beberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain yang tidak saja di wilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar Madiun.
Didalam metode latihan IKS PI Kera Sakti terdapat 5 tahapan penting untuk mencapai tingkatan tertinggi,yaitu:
- Tingkat dasar I sabuk hitam dengan
lama latihan 6 bulan;
- Tingkat dasar II sabuk kuning
sengan lama latihan 6 bulan;
- Warga tingkat I sabuk biru dengan
lana latihan 1 tahun;
- Warga tingkat II sabuk merah;
- Warga tingkat III sabuk merah
strip emas.
I. Tingkat Dasar I Sabuk Hitam
Untuk latihan awal siswa tingkat dasar I harus melewati 3 tahapan penting di dalam latihan, yaitu:
- tingkat awal (materi latihan
dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar prguruan);
- tingkat menengah (materi latihan
dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan);
- tingkatan akhir (materi latihan
dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke tingkat dasar II).
Materi yang diberikan pada tingkat dasar I sabuk hitam antara lain
teknik senam pelemasan dan yoga, teknik dasar pukulan dan tendangan, teknik
dasar pernafasan Chi Kung serta teknik dasar pengembangan jurus.
II. Tingkat Dasar II Sabuk Kuning
Untuk latihan awal siswa tingkat dasar II harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
Untuk latihan awal siswa tingkat dasar II harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
- tingkat awal (materi latihan
dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar lanjutan perguruan);
- tingkat menengah (materi latihan
dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan);
- tingkat akhir (materi latihan
dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat I.
Materi yang diberikan adalah teknik senam pelemasan dan yoga, teknik
dasar pukulan dan tendangan, teknik dasar pernafasan serta teknik dasar
pengembangan jurus.
III. Warga Tingkat I Sabuk Biru
Warga tingkat I harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
Warga tingkat I harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
- tingkatan awal (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan perguruan yang lebih rumit);
- tingkkatan menengah (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan kombinasi);
- tingkat akhir (materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat II.
Materi yang diberikan pada Warga tingkat I Sabuk Biru adalah
teknik senam pelemasan dan yoga, teknik dasar pukulan dan tendangan, teknik
dasar pernafasan, teknik dasar pengembangan jurus.
IV. Warga Tingkat II Sabuk Merah
Untuk latihan bagi warga tingkat II lebih banyak mengacu pada pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Sedangkan untuk materi yang diberikan pada warga tingkat II ini hanya boleh diketahui oleh warga tingkat II keatas dan tidak dapat disebarkan kepada umum alias dirahasiakan. V. Warga Tingkat III Sabuk Merah Strip Emas
Untuk latihan bagi warga tingkat III lebih banyak mengacu pada pemantapan dari pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Seperti halnya materi pada warga tingkat II, materi tingkat ini juga dirahasiakan.
Untuk latihan bagi warga tingkat II lebih banyak mengacu pada pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Sedangkan untuk materi yang diberikan pada warga tingkat II ini hanya boleh diketahui oleh warga tingkat II keatas dan tidak dapat disebarkan kepada umum alias dirahasiakan. V. Warga Tingkat III Sabuk Merah Strip Emas
Untuk latihan bagi warga tingkat III lebih banyak mengacu pada pemantapan dari pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Seperti halnya materi pada warga tingkat II, materi tingkat ini juga dirahasiakan.